Taman

  • Chairil Anwar

Taman punya kita berdua
Tak lebar luas, kecil saja
Satu tak kehilangan lain dalamnya.
Bagi kau dan aku cukuplah
Taman kembangnya tak berpuluh warna
Padang rumputnya tak berbanding permadani
Halus lembut dipijak kaki.
Bagi kita bukan halangan.
Karena
Dalam taman punya berdua
Kau kembang, aku kumbang
Aku kumbang, kau kembang.
Kecil, penuh surya taman kita
Tempat merenggut dari dunia dan ‘nusia.

Lagu Biasa

  • Chairil Anwar

Di teras rumah makan kami kini berhadapan
Baru berkenalan. Cuma berpandangan
Sungguhpun samudra jiwa sudah selam berselam
Masih saja berpandangan
Dalam lakon pertama
Orkes meningkah dengan “Carmen” pula.
Ia mengerling. Ia ketawa
Dan rumput kering terus menyala
Ia berkata. Suaranya nyaring tinggi
Darahku terhenti berlari
Ketika orkes memulai “Ave Maria”
Kuseret ia ke sana.

Pelarian

  • Chairil Anwar

I
Tak tertahan lagi
Remang miang sengketa di sini
Dalam lari
Dihempaskannya pintu keras tak berhingga.
Hancur-luluh sepi seketika
Dan paduan dua jiwa.

II
Dari kelam ke malam
Tertawa-meringis malam menerimanya
Ini batu baru tercampung dalam gelita
“Mau apa? Rayu dan pelupa,
Aku ada! Pilih saja!
Bujuk dibeli?
Atau sungai sunyi?
Mari! Mari!
Turut saja!”
Tak kuasa …terengkam
Ia dicengkam malam.

The Stary Night

The Starry Night adalah lukisan cat minyak di atas kanvas karya pelukis Post-Impresionis Belanda Vincent van Gogh. Dilukis pada bulan Juni 1889. Lukisan tersebut menggambarkan pemandangan dari jendela kamar Van Gogh yang menghadap ke timur di Saint-Rémy-de-Provence, tepat sebelum matahari terbit, dengan tambahan desa imajiner.

Likisan ini telah menjadi koleksi permanen Museum Seni Modern di Kota New York sejak 1941, diperoleh melalui Warisan Lillie P. Bliss. Secara luas dianggap sebagai karya besar Van Gogh. The Starry Night adalah salah satu lukisan yang paling dikenal dalam seni lukis western

Meskipun The Starry Night dilukis pada siang hari di studio lantai dasar Van Gogh, tidak akurat untuk menyatakan bahwa gambar itu dilukis dari ingatan. Pemandangan telah diidentifikasi sebagai pemandangan dari jendela kamar tidurnya, menghadap ke timur. Pemandangan yang dilukis Van Gogh dengan variasi tidak kurang dari dua puluh satu kali termasuk lukisan The Stary Night ini. “Melalui jendela berjeruji besi,” tulisnya kepada saudaranya, Theo, sekitar tanggal 23 Mei 1889, “Saya dapat melihat sebuah kotak tertutup berisi gandum … di atasnya, pada pagi hari, saya menyaksikan matahari terbit dengan segala kemegahannya.

Lukisan The Stary Night ini berdasarkan pengamatan Van Gogh, imaginasi, emosi dan ingatnya. Menara gereja lebih mirip ke design gereja di negara asalnya Belanda. Cara melukis langitnya lebih mirip seperti nebula nebula pada gambar astronomi. Yang paling mengesankan adalah sapuan kusanya yang pendek pendek yang sangat teliti dilakukan dengan jumlah yang banyak sekali