Cara Mulai Bisnis Makeup Artist Profesional

Menjadi MUA atau makeup artist adalah pilihan karier yang dapat dipilih oleh siapa saja, terutama mereka yang hobi dengan makeup. Perkembangan teknologi rias dan tren makeup yang merambah luas di Youtube, Instagram, dan media sosial lainnya seakan membuat profesi yang tadinya dipkitang sebelah mata ini menjadi naik kelas. Sebut saja, para artis dan selebritis Tanah Air hampir setiap hari memerlukan jasa seorang MUA untuk merias diri mereka. Belum lagi kancah pernikahan Nusantara yang variatif tidak ada habisnya, membuat jasa MUA kian dicari.

Kalau dulu, mungkin profesi sebagai makeup artist dianggap kurang bergengsi. Tapi siapa sangka profesi ini sekarang jadi pilihan banyak orang. Nggak cuma wanita, pria pun banyak yang menggeluti profesi ini. Menjadi MUA atau makeup artist adalah pilihan karier yang dapat dipilih oleh siapa saja, terutama mereka yang hobi dengan makeup. Perkembangan teknologi rias dan tren makeup yang merambah luas di Youtube, Instagram, dan media sosial lainnya seakan membuat profesi yang tadinya dipkitang sebelah mata ini menjadi naik kelas. Sebut saja, para artis dan selebritis Tanah Air hampir setiap hari memerlukan jasa seorang MUA untuk merias diri mereka. Belum lagi kancah pernikahan Nusantara yang variatif tidak ada habisnya, membuat jasa MUA kian dicari.

Penghasilannya juga nggak main-main lho! Seorang MUA ternama dengan jam terbang tinggi bisa mematok tarif hingga 10 juta rupiah untuk sekali merias pengantin. Iya sih, siapa yang tak ingin terlihat cantik bersinar di hari bahagia mereka? Permintaan yang tinggi membuat profesi ini semakin banyak ditekuni. Tetapi harus mulai dari mana, bagaimana cara memasarkannya, apa saja modalnya?

Daripada pusing membayangkannya, yuk langsung saja cari tahu beberapa rahasia sederhana dalam menjalankan bisnis ini:

Tak Harus Punya Latar Belakang Kecantikan

Kita yang nggak punya latar belakang di bidang kecantikan juga bisa kok jadi MUA. Asalkan punya niat dan mau belajar, semua pasti bisa dilakukan. Sedikit bocoran nih, nggak semua MUA punya pendidikan formal di bidang kecantikan lho. Ada beberapa MUA yang memulainya dari hobi. Belajarnya pun otodidak! Salah satu makeup artist, mengungkapkan kalau menonton tutorial makeup di YouTube atau ikut workshop yang berhubungan dengan kecantikan akan membantu melatih skill dalam makeup.

Jika Kita ingin menjadi MUA profesional, maka Kita harus mengumpulkan ilmu sebanyak-banyaknya. Pada umumnya, kita bisa membekali diri dengan belajar di sebuah sekolah kecantikan atau kursus make up. Kelebihan dari 2 sumber ilmu ini adalah sebagai berikut:

Kurikulum sekolah terstruktur, sehingga  akan memperoleh ilmu lengkap mulai dari keahlian dasar seperti make up pengantin dan keahlian lanjutan seperti make up spesial efek. Kita juga akan dikenalkan dengan berbagai jenis peralatan make up dan fungsinya secara tepat.

Kita bisa mempertimbangkan untuk menjadi kosmetologis berlisensi, karena umumnya Kita akan memperoleh sertifikat legal.

Jadikan tutorial di Youtube dan Blog menjadi makanan sehari-hari

Kunci dari belajar autodidak adalah dengan mempelajarinya terus menerus sambil praktik. Tempat yang pas untuk belajar makeup adalah tentu saja Youtube. Di sana ada banyak beauty guru yang bisa kamu contek ilmunya setiap saat. Bahkan ada pula yang menawarkan kelas jarak jauh. Kamu tidak usah ragu mengeksplor banyak ilmu dari sana. Di masa yang kekinian ini, ilmu tidaklah terbatas hanya dimiliki oleh mereka yang belajar di kelas-kelas atapun sekolah formal. Kalau ada yang gratis dan bisa memberikan kamu ‘sesuatu’ cobalah. Jangan malas ya.

Mulai dengan mengenal alat-alat makeup

Untuk menjadi seorang MUA, penting untuk mengenal alat-alat makeup terlebih dahulu. Nggak cuma bedak dan eyeshadow lagi. Kamu juga perlu tahu apa itu highliter, shading, countouring, brow pomade, brow mascara, dan sebagainya. Khatamkan itu semua, lalu barulah mulai mengoleksi makeup-mu sedikit demi sedikit.

Kenapa sedikit demi sedikit? Karena kalau beli langsung banyak bisa tekor. Makeup sekarang harganya nggak murah, apalagi kalau kamu langsung beli satu set. Mulailah dengan memiliki yang basic dan penting-penting dulu. Pada dasarnya tidak harus menggunakan produk yang high-end dulu kok. Kita bisa memulainya dengan produk-produk lokal terlebih dahulu. Ingat, di dalam riasan itu yang utama bukanlah produknya, tapi skill kita

Namun kita akan mengalami beberapa kendala, antara lain:

  • Keterbatasan peralatan make up   untuk mendkitani orang lain (make up ada hanya sebatas cocok untuk wajah kita saja)
  • Klien make up sangat bervariasi, mulai dari jenis kulit, undertone, bentuk muka, dan preferensi style make up

Karenanya mulai dengan sedikit demi sedikit mengumpulkan alat makeupnya.

Rajin Membuat Portofolio

Sebagai seorang MUA profesional, yang dilihat adalah hasil karya Kita. Jika klien tidak melihat hasil kerja Kita, dari mana mereka dapat mempercayai Kita? Di sinilah pentingnya untuk membuat portofolio.

Namun beruntungnya Kita, kini membuat portofolio jauh lebih mudah. Kita bisa membuatnya hanya dengan meng-update post di media sosial, misalnya instagram.

Adapun langkah-langkah membuat portofolio adalah sebagai berikut:

  • Mencari model, pakaian (misal dress atau pakaian sesuai tema), rekanan photographer atau videographer, dan studio foto
  • Membuat berbagai tampilan (misalnya: wedding look, atau edgy look)
  • Memasukan hasil foto tersebut ke media sosial  dan website kita

Namun yang terpenting di sini adalah untuk selalu meng-update portofolio Kita.  Mengapa demikian? Karena tren make up terus berubah, dan Kita harus terus menunjukkan eksistensi Kita dari sini.

Buatlah Instagram khusus untuk menyimpan portofolio

Untuk menampung portofolio dalam dunia MUA,  pasti perlu adanya media sosial. Tidak perlu pasang target follower sekian K, cukup dimulai dengan memberitahu teman-teman atau keluarga terdekat. Di titik ini, abaikan dulu orang-orang yang mencibir atau menyepelekanmu. Justru yang namanya orang belajar pasti ada saja tantangannya. Bagaimana membangun karier agar dikenal klien. Mencari ciri khas make up tersendiri. Mengumpulkan portfolio berkualitas

Bereksperimen dengan Berbagai Jenis Wajah

Setiap klien tentunya memiliki jenis wajah yang berbeda. Sebagai contoh:

  • Bentuk muka kotak atau bulat atau lonjong
  • Undertone kulit (pink atau yellow undertone)
  • Kondisi kulit (berjerawat, bertekstur, sensitif, dan sebagainya)
  • Jenis kulit (berminyak atau kering atau kombinasi)
  • Kondisi tertentu (bekas luka, mata monolid, dan sebagainya)

Artinya, Kita tidak bisa menyamaratakan teknik make up untuk semua klien. Setiap klien memiliki karakteristiknya masing-masing dan Kita tidak dapat memaksakan make up yang sama.

Marlene berkata bahwa sering sekali hasil make up-nya dinilai “tidak manglingi” alias tidak membuat pangling. Namun menurutnya, make up itu bukan untuk mengubah muka seseorang, namun untuk mengeluarkan versi “lebih” dari diri seseorang yang tentunya sudah cantik dari asalnya.

Bukan hanya Marlene Hariman, sudah sangat banyak MUA profesional yang berhasil membuktikan eksistensinya dalam beberapa dekade ini. Misalnya saja Bubah Alfian, Bennu Sorumba, Anpa Suha, Irwan Riady, dan masih banyak lagi.

Memulai dari yang Kecil

Semua tahu bahwa menjadi MUA profesional membutuhkan modal yang tidak sedikit. Mulai dari peralatan make up-nya, biaya kursus make up, hingga modal untuk mendatangi klien di mana-mana.

Namun di sini kuncinya adalah memulai dari yang kecil. Kita tidak perlu langsung memulai dengan peralatan ratusan juta rupiah, kursus di luar negeri, dan sebagainya.

MUA profesional yang sukses pun bercerita bahwa mereka mulai dari bawah. Misalnya Marlene yang mengungkapkan bahwa pada awal kariernya, dirinya sering kali tidak dibayar.

Jadi, jangan langsung mulai besar-besaran. Belilah peralatan dan ambil kursus yang masuk akal, kemudian perlahan-lahan tambah peralatan dan pengetahuan setelah mulai memperoleh penghasilan dari bisnis ini.

Sebagai contoh, Marlene menjelaskan dalam Wanita Indonesia, bahwa dalam merias Raisa, ia memilih makeup minimalis sesuai preferensi Raisa.

Hal ini artinya foundation yang ringan, bentuk alis natural mengikuti arah bulu alis, dan riasan mata yang natural, bernada coklat muda dan tua, sedikit bergaya smokey.

Bereksperimen dengan Make Up dan Peralatannya

  • Eksperimen kedua adalah dalam memilih make up dan peralatannya. Seperti Kita ketahui, setiap MUA profesional memiliki preferensinya masing-masing dalam merek make up dan peralatannya.
  • Umumnya preferensi ini terbentuk dari pengalaman yang banyak, sehingga Kita tahu mana make up dan peralatan yang sesuai dengan teknik make up Kita.
  • Mencari base make up dan complexion yang sesuai dengan jenis kulit (misalnya: foundation dengan full coverage untuk jenis kulit berminyak, base make up glowing untuk jenis kulit kering, dan sebagainya)
  • Memilih kuas yang sesuai dengan make up yang digunakan (misalnya: kuas padat dengan teknik buffing agar coverage lebih padat)
  • Mencari eye shadow yang tahan lama dan tidak creasing.

Jangan Berhenti Mencari Pengalaman

Kita tentunya pernah mendengar bahwa pengalaman itu mahal. Memang betul umumnya “jam terbang” lah yang membentuk karier seorang MUA profesional.

Mengapa demikian?

Semakin lama dan banyak pengalaman Kita mendkitani, jelas bahwa Kita akan:

  • Mengenal lebih banyak jenis dan bentuk wajah
  • Mengenal lebih banyak teknik make up yang tepat untuk setiap jenis wajah
  • Lebih sering melatih kemampuan Kita
  • Mengenal lebih banyak produk make up yang sesuai

Klien zaman sekarang sudah cerdas, mereka tahu mana MUA yang sudah terbukti berkualitas dan mana yang abal-abal. Jadi, selalu tambah pengalaman Kita dan jangan mudah puas ya!

 Membuat Ciri Khas Tersendiri

Apakah Kita pernah mendengar mengenai Imel Vilentcia? Ya, beliau merupakan MUA profesional yang terkenal akan teknik make up “barbie’s eyes”.

Dengan ciri khasnya ini, Imel berhasil mengembangkan bisnisnya hingga sukses bukan kepalang. Mengapa bisa?

Karena Imel memiliki ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki MUA lainnya. Imel pun tidak hanya mengikuti tren dan meniru gaya make up MUA profesional lain. Dirinya hadir dengan teknik make up-nya sendiri yang orisinil.

Memang tidak mudah membuat ciri khas ini. Tetapi jangan menyerah! Perlahan-lahan Kita akan menemukan apa yang menjadi ciri khas make up Kita.

Yang terpenting adalah jangan putus asa dan kemudian malah meniru ciri khas orang lain. Ingatlah plagiat sangat jarang dihargai di Tanah Air kita ini.

Karier atau Bisnis Sukses Merefleksikan Pribadi yang Sukses

Jika Kita merasa karier atau bisnis Kita masih gitu-gitu aja, jangan khawatir. Itu tkitanya perjalanan bisnis Kita masih panjang, dan Kita masih memiliki banyak peluang untuk sukses.

Sama halnya dengan bisnis make up artist, saya pun masih terus belajar bagaimana mengembangkan bisnis ini dan diri saya agar terus bisa berkarier di tengah persaingan bisnis ini.

Dalam bisnis ini, salah satu aset terpentingnya adalah kemampuan dan keterampilan Kita. Sehingga bisnis yang sukses adalah refleksi dari pribadi Kita.

Author: yeaniimoet

Istri, Ibu yang sedang belajar berbisnis

Leave a comment